Kamis, 03 April 2014

ASAL USUL KOMERING

ASAL USUL KOMERING

Kehidupan masyarakat komering berpusat disekitar Danau Ranau, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Daerah ini dikenal dengan nama Sakala Berak terletak di daratan tinggi kaki Gunung Pasagi dan Gunung Seminung tempat Danau Ranau berada. Secara harfiah, kata Sakala atau Sagala berarti Komering sedangkan kata Berak berarti luas. Sehingga daerah sekitar itu disebut masyarakat setempat dengan nama Komering yang luas.
Nenek moyang orang komering diperkirakan berasal dari Tiongkok Selatan, pada ribuan tahun yang lalu turun ke laut melalui sungai-sungai besar di Cina yang bermuara ke selatan. Akhirnya mereka tersebar di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Lampung dan Sumatera Utara sekarang ini. Sehingga tak mengherankan bila sering terlihat suatu persamaan di dalam gerak dan tingkah laku antara orang Komering, Lampung dan Batak. Bahkan ada faham yang dibenarkan dalam kehidupan masyarakat itu bahwa mereka berasal dari tempat dan keturunan yang sama, hanya saja lambat laun sikap dan pertumbuhan makin memisah mencari jalan sendiri-sendiri.

Seperti kehidupan dan adat istiadat daerah lain, masyarakat Komering dan Lampung juga menjadikan suatu tempat yang dianggap keramat (dihormati) itu adalah sekitar Kota Liwa (ibukota Kabupaten Lampung Barat sekarang ini). Dari daerah asal itu lambat laun nenek moyang menuruni gunung dan lembah menyusuri beberapa sungai yang bermuara di laut Jawa. Orang Komering turun hingga ke Muara Masuji dan Sugihan. Sedangkan orang Lampung menyusuri Sungai Tulang Bawang, Seputih dan Sekampung yang akhirnya membentuk golongan masing-masing sampai ke Gunung Raja Basa.

Ribuan tahun kemudian barulah daerah-daerah yang mereka huni dan terisolir muulai terbuka, sehingga timbul hubungan dan komunikasi dengan dunia luar. Terbukanya daerah ini karena adanya aktifitas dari kerajaan-kerajaan yang ada. Kerajaan ini sendiri timbul karena terjadinya hubungan komunikasi antara masyarakat yang datang dan menetap.

Pada masa itu agama dan faham yang dianut oleh masyarakat adalah kepercayaan pada yang gaib-gaib dan yang maha kuasa (Animisme dan Dinamisme). Termasuklah di dalamnya menyembah kepada matahari, bulan, bintang-bintang dan gunung-gunung bahkan menyembah makhluk-makhluk yang dipercayai ada di sekitar manusia. Beberapa masa kemudian masuklah pengaruh dan ajaran agama Hindu dan Budha yang lebih mempercepat tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar dan kecil. Hingga akhirnya masuklah pengaruh dan ajaran-ajaran dari Jawa dan Agama Islam.

Didalam kehidupan budaya adat Komering dan Lampung sendiri dikenal suatu adat yang dikenal dengan Adat Penyimbang. Menurut pengertian aslinya berasal dari kata Simbang yang artinya giliran atau gantian, sehingga di sebutlah dengan arti giliran memimpin. Jadi dalam adat penyimbang seseorang dapat memimpinsesuai dengan adat yang berlaku, namun kedudukannya sebagai pemimpin kelak akan diganti dengan yang lain sesuai dengan musyawarah dan mufakat.Hingga kini gelar penyimbang itu terus dipakai oleh orang Komering. Umpamanya ada nama penyimbang Ratu, penyimbang Tulin, penyimbang Marga serta gelar-gelar lainnya. Hal ini diberikan sesuai dengan rapat adat yang diadakan bila seseorang memasuki jenjang pernikahan. Gelar itu hampir mutlak diperlukan bagi setiap laki-laki Komering yang memasuki jenjang pernikahan. Kalau gelar itu tidak dimilikinya maka keturunannya agak gelap, artinya ia tidak mempunyai kedudukan dalam lapangan adat.

Adat istiadat yang ada kemudian secara berangsurangsur masyarakat Komering penduduknya memasuki lapangan usaha dan kegiatan masing-masing. Diantaranya ada golongan yang pada umumnya lebih cakap dalam bidang pemerintahan untuk mengurusi kepentingan umum. Ada pula yang ahli dalam bidang kebatinan dan keperkasaan dengan tenaga-tenaga gaib. Bahkan ada yang hanya mengurusi soal agama semata-mata serta ada yang ahli dalam soal berniaga.

Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat timbul apa yang dinamakan suku. Suku-suku yang terbentuk dalam golongan itu adalah: pertama, golongan pemerintaha yang menyebut lingkungannya dengan nama Suku Serba Nyaman. Kedua, golongan kebatinan disebut Suku Anak Putu. Ketiga, golongan Pasirah atau Kepala Marga disebut Kampung Pangiran. Keempat, golongan pengusaha dan pedagang disebut Suku Busali. Kelima, golongan Agama disebut Suku Kaum. Keenam, Suku Kampung Darak, dan yang ketujuh, Suku Karang Diwana.

Ketujuh suku atau golongan di atas membentuk masyarakat bersama yang teratur, mereka membentuk tiuh atau dusun tempat tinggal. Akhirnya mereka membuat pucuk pimpinan yang lebih besar gabungan dari dusun-dusun itu yang disebut Marga sekarang disebut dengan Kecamatan. Dulu nama Kecamatan adalah Semendawai kemudian sekarang diganti dengan KecamatanSEMENDAWAI BARAT

NAMA-NAMA PUYANG DI KOMERING BETUNG

Nama nama puyang di kawasan betung komering,kalau dalam bahasa komring nya MUYANG,saya dapat kan langsung dari desa BETUNG kecamatan SEMENDAWAI BARAT kabupaten OKUT.mungkin dalam penulisan nama muyang/puyang di bawah ini ada kesalahan saya minta maaf yang sebesar besar nya kepada masyarakat betung di mana saja berada,dikarena tulisan pada tugu tersebut sebagian terhapus/memudar sehingga tidak jelas lagi untuk di baca.
Artikel ini saya tulis hanya untuk mengingat kan kita pada cikal bakal dan  puyang komring betung.

BERIKUT NAMA-NAMA MUYANG DI KAWASAN DESA BETUNG:

A.MUYANG MORBAU
      1.TUAN PURBA
      2.KI ALAM BESAR
      3.TUAN SAI  LILLAH
      4.TUAN ROBBIKUM
      5.TUAN TANDO SAKTI

B.MUYANG LIBU
      1.H.DAUD WALI
      2.KAY SEH
      3.KAY JIMAT
      4.KAY GURU
      5.KAY DATUK
      6.KAY MURAH
      7.TUAN JUNJUNGAN
      8.TANDO WALI JANGAN MATO
      9.H.KHOTIB TUHA
      10.H.HUSIN PARDIDI
      11.H.KHOTIB NAWAWI
      12.H.SAID
      13.H.RADEN AJI
      14.H.KHOTIB ARIF
      15.ISTRI H.KHOTIB ARIF
      16.KI ALAM KECIL

C.MUYANG HULU TIUH
      1.TUAN PENGHULU
      2.MANGKU YUDA
      3.ABDUL MALIK GELAR MASPURBA
      4.ABDULLAH GELAR RADEN BEBAS
      5.TUAN TAMBIKUR
      6.JAGO DAWONGSO
      7.AGUNG RODI
      8.TANDO WALI TUHA
      9.TUAN RAJA BENAR
      10.MUYANG PUTIH
      11.MAULANA SAKTI
      12.H.M.SOLEH
      13.EKA GURU
      14.MARBIAH BULAN
      15.PARRULLAH
      16.MANGKODUM SAKTI
      17.TUAN MULA JADI
      18.TUAN MULA DI ARAB
      19.DEPATI SURAU MENGGALA
      20.TUAN SALAKA
      21.MINAK SEGARA WANI
      22.RIA MONANG BUTANDING
      23.BATIN PULUN
      24.RAJA PAYUNG BUMI
      25.NAGA BARISANG
      26.LIWAT PANIMBAMG
      27.KERIYA LUMBA
      28.RAJA PANGULIHAN
      29.TUAN ULUNG
      30.INDAH KUMALA
      31.H.ADAM

nama diatas puyang komering betung yang di makam kan di desa betung dan ada diantara nya puhyang komering betung yang di makam kan di tempat lain diantara nya:
1.TUAN RIZAL dimakam kan di LEMATANG
2.PUTRI KEMBANG DADAR dimakam kan di BUKIT SIGUNTANG.
3.TUAN SIRAJA NYAWA yang hingga saat ini penulis belum pernah mendengar di mana beliau di makam kan.
dan mungkin masih ada lagi puyang/muyang yang di makam kan di tempat lain